Penerimaan Kejuaraan oleh delegasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan didampingi oleh Dosen Pembimbing dan Narahubung dari pihak STHM. (Foto : Panitia MCC Militer)
Komunitas Peradilan Semu (KPS) Fakultas Hukum Universitas
Ahmad Dahlan adalah tempat untuk
mengembangkan skill, menambah pengetahuan serta pengalaman, dan mencetak
kejuaraan bagi mahasiswa Fakultas
Hukum Universitas Ahmad Dahlan. Pada Kamis, 3 November 2022 hingga Senin, 7 November 2022 KPS FH UAD
mengikuti “Moot Court Peradilan Militer Piala
Bergilir Ketua Mahkamah Agung RI dan Piala Tetap Kepala Staf Angkatan
Darat Tahun 2022” yang
diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM Ditkumad) bekerja sama dengan Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Tema yang diusung yaitu “Kompetisi Sidang Peradilan
Militer kepada Fakultas Hukum Perguruan Tinggi se-Indonesia”. Pada kompetisi
ini, KPS FH UAD berhasil meraih Juara
3. Kompetisi ini dilakukan dengan sistem tim dan tiap delegasi terdiri atas 12 orang. Tim KPS FH UAD diketuai oleh Danang Rizky Fadilla Amanta
dari angkatan 19.
Anggota Tim KPS FH UAD terdiri dari tiga angkatan yaitu angkatan 19, 20, dan 21. Mereka
adalah Risa Rizki S,
Suhendar, M. Yusron Firdaus, Indah Pertiwi, Aliz Zulis A, Petrus Kanasius K, M. Rizal, Reyhan Gymnastiar, M. Afdhal AR,
dan Zidna Sabila Naja. Serta terdapat tambahan
anggota untuk pengerjaan berkas yaitu Raida Jihan I, Hasna Anabila, Beby
Rinjani, Kinanti Ayu A, dan Tania Kadziyah
P. Tim delegasi KPS FH UAD telah melakukan persiapan
serta pengerjaan berkas sejak bulan Agustus Kami melakukan
riset ke pengadilan militer Yogyakarta, Oditurat Militer, dan kumrem 072/Pamungkas. Setelah itu menyusun berkas
hakim, berkas oditur, dan berkas
penasihat hukum. Kemudian membuat video sebagai salah satu kreativitas dari tim
KPS FH UAD.
Kompetisi terdiri dari 2 babak yaitu penyisihan dan final. Kasus pada babak penyisihan dan babak final pun berbeda. Sehingga dalam waktu yang ada, dari tim membuat 2 berkas dan persiapan sidang untuk kedua babak. Karena pelaksanaan babak final yaitu sehari setelah babak penyisihan dilaksanakan. Sehingga dari tim KPS FH UAD langsung menyiapkan untuk kedua babak tersebut. Kasus pada babak penyisihan yaitu desersi dan kasus pada babak final yaitu pemalsuan surat. Terdakwa pada kedua kasus tersebut tentunya adalah militer. Perlombaan ini tentunya menjadi hal baru bagi tim KPS FH UAD. Dimana pada Fakultas Hukum UAD sendiri tidak terdapat materi tentang peradilan militer, sehingga hal ini benar-benar menjadi ilmu tambahan serta pengalaman baru bagi kami semua. Tentunya tidak mudah karena benar-benar harus belajar dari awal, tetapi dengan adanya kerja sama tim yang baik kami semua dapat menyelesaikan kompetisi dan membawa pulang kejuaraan. Hambatan dan masalah sangat banyak terjadi, dikarenakan menyatukan pikiran dan karakter banyak anak juga tidak mudah, tetapi hal itu justru sebagai penguat bagi kami semua untuk bertahan dalam tim sebagai bentuk pertanggung jawaban atas pilihan kami mengikuti kompetisi.